KORANKABAR.COM (SUMENEP)- Pengoperasian pasar hewan terpadu di Desa Pakandangan Sangrah Kecamatan Bluto kian buram. Bahkan, Dinas Peternakan (Disnak) Sumenep terkesan kebingungan mengoperasikan karena banyak kebutuhan belum dipersiapkan.
Kepala Disnak Sumenep Arief Rusdi mengatakan kesulitan untuk mendapatkan dokter yang nantinya akan bertugas di pasar tersebut. kesulitan untuk mendapatkan dokter hewan itu akan diperparah jika ternyata tidak ada putera Sumenep yang lulusan kedokteran spesialis hewan.
Dokter hewan dan timbangan hewan ternak, menurut Rusdi memang sangat dibutuhkan di pasar yang berdiri di atas 1,3 hektare. Karena sebelum transaksi jual beli harus ditimbang terlebih dahulu untuk diketahui berat dari hewan tersebut. kemudian juga, sebelum hewan itu masuk harus dicek kesehatannya.
“Untuk kebutuhan timbangan hewan, disesuaikan dengan kapasitas pasar. Pasar itu bisa menampung 1.000 ekor lebih sapi, sehingga timbangan hewan yang dibutuhkan minimal tiga unit. Sedangkan untuk dokter minimal dua orang,” terangnya.
Disamping itu, pembangunan pasar yang ditarget beroprasi 2016 ini belum selesai, masih ada fasilitas yang belum tergarap karena persoalan anggaran. Dan diprediksi akan rampung pada bulan September mendatang.
Rusdi sapaan akrabnya, kemudian menjelaskan anggaran yang dikeluarkan untuk pasar hewan yang dimulai sejak tahun 2014 lalu sekitar Rp1,039 miliar dari APBN dan APBD tingkat dua. Kemudian pada 2015, kembali mendapatkan anggaran dari APBN Rp600 juta dan dari APBD tingkat dua sebesar Rp400 juta. (ong/rei)
Sumber : http://korankabar.com/kesulitan-dokter-hewan/
Lihat juga video Proses penimbangan sapi, menggunakan timbangan hewan :
Video tutorial pemasangan timbangan hewan dari kami :
Lihat juga video Proses penimbangan sapi, menggunakan timbangan hewan :
